Perludiperhatikan juga angka lot di sebelah Bid/Offer, yang menunjukkan seberapa banyak volume saham yang ditawarkan/akan dibeli pada tingkat harga Bid/Offer terkait. Jika ingin membeli saham BBNI di harga 5425 sebanyak 1000 lot, misalnya, maka yang akan tereksekusi hanya 583 lot saja, karena yang tersedia di pasar pada harga itu hanya segitu.

Analisa bid-offer saham adalah salah satu alat analisa yang sering digunakan trader untuk menganalisa kecenderungan pergerakan harga saham. Biasanya ketika antrian bid sangat tebal, sedangkan offer tipis, hal ini bisa menunjukkan kecenderungan minat beli tinggi, sehingga harga saham ada potensi untuk naik. Hal ini tidak salah. Tapi di pasar saham itu tidak ada yang absolut. Masalahnya, anda tidak akan pernah tahu pasti apakah harga saham akan dinaikkan ketika bid tebal, atau sebaliknya jika tiba-tiba saja banyak pelaku pasar yang ingin menjual saham dalam jumlah besar. Saya berikan satu contoh. Perhatikan bid-offer saham dibawah ini. Katakanlah anda ingin membeli saham diatas. Pada antrian bid-offer diatas tampak bahwa offer sangat tipis dibandingkan bid, sehingga hal ini menunjukkan peminat beli tinggi dibandingkan minat jual. Nah dengan kondisi seperti ini, apakah anda akan langsung 'tabrak' dengan membeli best offer dengan asumsi bahwa harga offer sangat tipis sehingga akan mudah untuk naik? Bisa jadi anggapan analisis anda benar. Tapi kemungkinan prediksi anda meleset tetap ada. Bagaimana jika harga saham naik beberapa poin, tapi setelah itu banyak pelaku pasar yang mengguyur jual, sehingga harga saham setelahnya justru turun / stagnan? Hal ini terkadang bisa terjadi di pasar saham. Hal ini sering sekali terjadi terutama pada saham-saham lapis tiga. Saya pernah membahas analisisnya disini Studi Kasus Risiko Membeli Saham Tidak Likuid dan Cepat Naik, dan tidak menutup kemungkinan terjadi pada saham2 lainnya. Dalam trading anda perlu menganalisa bid-offer. Akan tetapi, analisa tersebut akan sangat komplit kalau anda memadukannya dengan grafik. Jadi, sebelum anda berbicara bid-offer, cobalah untuk melihat terlebih dahulu kecenderungan grafik yang terjadi, karena biar bagaimanapun grafik adalah CERMINAN sesungguhnya dari PSIKOLOGIS pasar. Analisa bid-offer dalam saham itu penting, sangat penting! Tapi bid-offer bukanlah analisa yang paling penting dan analisa bid-offer bukanlah analisa satu-satunya yang anda gunakan dalam trading. Anda harus tetap menggunakan analisa grafik, indikator, candlestick untuk melihat saham2 yang memiliki potensi untuk naik dan turun, disamping bid-offer.

PengertianBid offer bid ask di Perdagangan Bursa Saham dan Bursa Futures ( Forex, Komoditas, Indeks, Opsi ) transaksi akan terjadi jika : Ada pembeli yang menaikkan harga belinya ke 2575 jual beli lebih dari 2,000 jenis saham; Bisa mengikuti cara investor sukses; Regulasi terjamin ; 4.8/5. Buka Akun. Reviews.
Pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Di dalam sebuah pasar, seorang penjual bisa menentukan harga jual barang dagangannya sedangkan pembeli berhak memutuskan apakah akan membeli barang tersebut sesuai dengan harga yang diinginkan oleh penjual atau tidak. Jika pembeli tidak bersedia, maka transaksi jual beli tidak akan terjadi. Hal seperti ini juga terjadi di pasar modal. Bedanya, barang yang dijual adalah saham dan penjual serta pembeli bisa memasukkan harga jual dan harga beli pada waktu bersamaan saat itu juga. Harga jual dan harga beli saham inilah yang disebut dengan offer dan bid dalam saham. Apa itu Bid dan Offer Bid adalah harga beli yang diinginkan oleh seorang investor atau trader ketika ingin membeli sebuah saham. Sedangkan Offer adalah harga jual yang diinginkan oleh seorang investor atau trader yang ingin menjual sahamnya. Apabila harga bid cocok dengan harga offer, maka transaksi jual beli saham akan terjadi. Namun, jika harga bid tidak sesuai dengan harga offer, maka proses transaksi jual beli saham akan menjadi lebih lama sampai ada harga yang cocok. Misalnya, harga saham A adalah rupiah per lembar. Investor B ingin membeli saham A di harga 990 per lembar dan investor C ingin menjual saham A dengan harga per lembar. Harga yang diajukan investor B disebut bid, sementara harga yang diajukan investor C disebut offer. Data mengenai offer dan bid ini biasanya sudah langsung tersedia di aplikasi online trading sehingga Anda tidak perlu menghitungnya secara manual. Data offer dan bid ini juga sudah disertai dengan jumlah lot yang diinginkan oleh pembeli dan jumlah lot yang dijual oleh penjual saham. 1. Buka platform online trading Anda Sesuai dengan yang telah tertulis di atas, data mengenai bid dan offer ini biasanya sudah ada di masing-masing platform online trading sehingga langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuka platform online trading Anda baik itu aplikasi maupun website. 2. Pilih saham yang diinginkan Langkah yang kedua adalah memilih saham yang Anda inginkan. Misalnya, Anda ingin menganalisis jumlah bid dan offer saham Bank Mandiri, maka Anda perlu mengetikkan kode BMRI di kolom pencarian. Setelah menemukan saham yang ingin Anda lihat, selanjutnya cari dan klik menu market price in depth. Setelah mengklik menu tersebut, Anda akan mendapatkan kolom yang terdiri dari Kolom split bids Kolom ini berisi jumlah investor yang ingin membeli saham terkait. Kolom bids lots Kolom ini berisi jumlah saham yang ingin dibeli oleh investor pada harga tertentu. Kolom bids Jumlah harga yang diajukan oleh investor yang ingin membeli saham. Kolom ini dimulai dengan nilai terbesar terlebih dahulu. Kolom split offer Kolom ini berisi jumlah investor yang ingin menjual saham terkait. Kolom offer lots Kolom ini berisi jumlah saham yang ingin dijual oleh investor pada harga tertentu. Kolom offer Jumlah harga yang diajukan oleh investor yang ingin menjual saham. Kolom ini dimulai dengan nilai terendah terlebih dahulu. Jika jumlah bid lots lebih besar daripada offer lots, maka itu artinya jumlah permintaan saham pada harga tertentu lebih tinggi dibandingkan jumlah penawarannya. Sebaliknya, jika jumlah bid lots yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan offer lots, maka itu artinya pada harga tertentu lebih banyak orang yang menjual sebuah saham dibandingkan yang berminat untuk membelinya. Misalnya, terdapat 1000 lot saham A yang ingin dibeli oleh investor jika harga saham tersebut sebesar rupiah. Namun sayangnya, hanya 900 lot saham A yang tersedia di pasaran untuk dijual pada harga tersebut. Dalam mekanisme perdagangan saham, jumlah lot yang dijual dan dibeli paling atas harus dihabiskan terlebih dahulu. Jadi, jika pada harga 3000 saham A diminta sebanyak lot dan dijual sebanyak 900 lot, maka akan ada 100 lot permintaan saham A yang akan terbeli dengan harga di atas 4. Ingat hukum permintaan dan penawaran Dalam menganalisis bids dan offer saham, Anda perlu mengingat hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan berbunyi “Ketika harga sebuah barang turun, maka jumlah permintaanya akan naik. Sebaliknya, jika harga naik maka permintaan akan turun.” Namun ketika harga naik tapi kok jumlah permintaannya tidak turun, maka itu artinya peminat saham tersebut sedang banyak-banyaknya sehingga pembeli tidak lagi memikirkan berapa harga aset tersebut ketika mereka berhasil membelinya. Adapun bunyi hukum penawaran adalah “Ketika harga sebuah barang naik, maka jumlah penawarannya akan naik. Sebaliknya, jika harga turun maka penawarannya akan turun juga.” Jadi, kalau Anda menemukan trend nilai offer saham yang terus menurun, itu artinya banyak orang yang ingin menjual saham tersebut sampai tidak memikirkan lagi berapa harga aset tersebut saat berhasil terjual. Mengapa Analisis Bid dan Offer Penting Dalam Trading Saham Bid dan offer adalah dua komponen yang penting dipahami oleh seorang trader saham. Hal ini karena kedua hal ini dapat menggambarkan dua hal yang penting dalam pengambilan keputusan trading. Dua hal tersebut adalah 1. Fluktuasi harga saham Fluktuasi perubahan harga, kadang juga disebut dengan volatilitas adalah tempat dimana para trader berpeluang untuk mengambil keuntungan. Semakin fluktuatif harga sebuah aset, semakin berisiko dan menguntungkan pula aset tersebut untuk para trader. 2. Likuiditas sebuah saham Seiring dengan volatilitas atau fluktuasi harga adalah likuiditas. Likuiditas adalah semakin cepatnya sebuah aset atau saham terjual dan berubah menjadi uang tunai. Semakin likuid sebuah saham, maka semakin baik pula saham tersebut. Dalam hal ini, bids dan offer menunjukkan tingginya minat para investor dan trader di pasar untuk memperdagangkan aset terkait. Ini artinya, trader bisa semakin mudah membeli atau saham yang dimilikinya pada harga yang dia inginkan sehingga peluang untuk mendapatkan keuntungan jadi lebih besar. Sebaliknya, jika tingkat likuiditasnya rendah, itu artinya tidak banyak orang yang ingin menjual atau membeli saham tersebut sehingga trader akan kesusahan untuk menjual atau membeli surat berharga ini pada tingkat harga yang dia inginkan. Pasar modal adalah salah satu pasar dengan tingkat transparansi data tertinggi. Salah satu transparansi data yang bisa Anda gunakan adalah data bid dan offer. Manfaatkan transparansi data ini sebaik mungkin untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai yang Anda inginkan.
Mekanismeperdagangan di pasar sudah menjadi rahasia umum jika pasar bergerak dinamis. Adanya penjual dan pembeli yang mengantri atau tercermin dalam bid dan offer. Harga saham akan naik atau turun jika terjadi deal antara penjual dan pembeli, atau dikenal dengan istilah match done. Terdapat supply dan demand. SWARA – Salah satu investasi yang disebut memiliki keuntungan besar dan juga risiko yang besar adalah bermain saham. Tetapi ternyata tidak bagi para pemula yang baru mencoba peruntungan investasi saham. Nah, bagi yang tertarik mempelajari saham pasti sering mendengan istilah bid dan offer kan? Artikel Terkait Baca Dulu, Sebelum Memulai Investasi Sahammu! 6 Tahapan Membuka Rekening Saham, Begini Langkahnya Investor Saham Pemula, Wajib Kenal dengan KSEI Kamus Investasi Saham, Bookmark ya! Banyak orang yang berpikir bahwa saham merupakan investasi yang ruwet. Hal itu dikarenakan di dalam saham, ada banyak istilah-istilah asing, ditambah perhitungannya yang sulit dipahami. Tetapi semua bisa kamu pelajari dari dasarnya, kok. Nah, bagi yang tertarik mempelajari saham pasti sering mendengar istilah bid dan offer kan?Yap, ada satu istilah dasar yang kamu harus tahu dan pasti akan selalu kamu pakai bila nantinya mencoba “bermain saham”. Istilah tersebut adalah bid dan offer. Pentingnya memahami Bid dan offer merupakan dua kata yang menjadi satu kesatuan, selalu berdampingan dan tidak bisa lepas dari permainan saham. Dalam konteks saham, bid berarti nilai beli yang ditawarkan melalui perusahaan kepada calon investor, sebaliknya offer dapat diartikan nilai jual yang ditawarkan melalui perusahaan kepada  Jadi, gunakan istilah bid jika kamu ingin membeli saham melalui suatu perusahaan dan jika kamu sudah memiliki saham di sebuah perusahaan, gunakan istilah offer untuk menjualnya melalui perusahaan tersebut. Lalu bagaimana cara bertransaksi nilai saham Bermain saham dapat dianalogikan seperti melakukan transaksi di sebuah pasar. Pasar berperan sebagai pihak ketiga dalam mempertemukan pembeli dan penjual. Jika di pasar, penjual akan menjual barang dan transaksi dilakukan ketika pembeli melakukan pembelian dengan uang. Pada perusahaan, transaksi saham dilakukan ketika penjual menawarkan saham atau melakukan offer dengan nilai tertentu dan di saat yang sama terdapat investor yang melakukan bid dengan nilai saham yang Ilustrasi dalam bermain saham Nah, sekarang kamu jadi tahu, kan,  jika ingin untung dalam permainan saham, kamu perlu melakukan bid dengan nilai serendah-rendahnya maupun melakukan offer dengan harga setinggi-tingginya. Tapi tunggu dulu, hukum pasar tetap berlaku bahkan hingga level saham sekalipun. Sebagai contoh kamu merupakan calon pembeli di pasar tradisional dan kamu ingin membeli cabai. Sebagai ilustrasinya, misalkan harga cabai terendah yang ditawarkan penjual adalah Rp 30ribu sedangkan kamu hanya ingin membelinya dengan harga Rp 20ribu saja. Jika demikian, apakah akan terjadi transaksi dalam kasus ini? Jawabannya adalah bisa jadi. Ya memang, karena ini merupakan pasar tradisional dan memungkinkan terjadi tawar menawar antara kamu dan penjual. Namun berbeda kasusnya jika kamu ingin membeli saham dengan nilai bid seharga Rp sedangkan di perusahaan tersebut nilai offer terendah yang ditawarkan penjual jatuh pada harga Rp Tentu saja dalam permainan saham tidak terdapat istilah tawar menawar seperti di pasar tradisional tadi. Tetapi tenang, terdapat dua macam solusi untuk kasus seperti ini. Pertama adalah menaikan nilai bid hingga paling tidak sama dengan nilai offer terendah yakni Rp Dengan demikian kamu bisa langsung melakukan transaksi pembelian saham saat itu juga. Tetapi jika kamu merasa bahwa nilai bid untuk membeli saham saat ini terlalu mahal, kamu bisa “antre” untuk menemukan penjual yang menawarkan nilai offer jatuh pada harga Rp sehingga transaksi dapat kamu lakukan. Sedangkan istilah offer berlaku sebaliknya. Penjual yang menawarkan nilai offer dengan harga tinggi akan berada pada “antrean” belakang di pasar saham. Karena pada dasarnya pembeli akan memilih membeli dengan harga yang paling murah untuk suatu barang yang sama. Artikel Terkait Ketahui Lebih dalam Tentang Saham di Indonesia! 7 Pertanyaan Tentang Investasi Saham, Terjawab! Membaca Tren Saham, Bagaimana Caranya, Sih? 5 Jenis Investasi Saham yang Sebaiknya Dihindari di Tahun 2018 Ini! Pada akhirnya investor tetap memiliki pilihan untuk menunggu “antrean” atau melakukan transaksi saat itu juga, yang terpenting adalah memahami cara menentukan harga bid dan offer yang paling sesuai dapat membantu meraih keuntungan berinvestasi. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba bermain saham? Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini! NOBERTA JEANIE

Jikajumlah bid lots lebih besar daripada offer lots, maka itu artinya jumlah permintaan saham pada harga tertentu lebih tinggi dibandingkan jumlah penawarannya. Sebaliknya, jika jumlah bid lots yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan offer lots, maka itu artinya pada harga tertentu lebih banyak orang yang menjual sebuah saham dibandingkan

Jakarta - Investasi di pasar modal kini makin popular. Hingga Mei 2021, jumlah investor pasar modal mencapai 5,32 juta dari periode 2020 sebesar 3,88 juta. Di saham, tercatat jumlah investor C-Best mencapai 2,40 juta hingga Mei 2021 atau naik 41,82 persen dari periode 2020 sebesar 1,69 juta. Bagi Anda yang baru masuk investasi saham mungkin menemui sejumlah istilah yang masih terasa asing. Terkait istilah untuk investasi saham, ada kata bid dan offer yang perlu diketahui dan penting untuk dipahami sebelum transaksi saham. Mengutip laman Minggu 4/7/2021, bid dan offer akan terpisah menjadi dua kolom berdampingan dengan angka yang berganti cepat seiring dengan fluktuasi harga transaksi saham. Kata bid digunakan saat ingin membeli saham pada harga lebih rendah dibandingkan dengan last price. Saat transaksi, Anda diharuskan untuk memasukkan harga yang dikeluarkan untuk membeli saham tersebut. Hal ini juga disebut dengan bid price. Sebaliknya, apabila Anda ingin menjual saham, akan melakukan offer untuk saham yang akan jual dan memasukkan harga yang ingin terima atas penjualan saham tersebut atau disebut dengan offer price. Transaksi atas saham tidak akan langsung terjadi saat melakukan bit dan offer. Pada saat melakukan bid, Anda harus mendapatkan penjual yang menawarkan saham di harga bid price yang sudah Anda tentukan agar terjadi transaksi. Namun, apabila Anda melakukan bid dalam jumlah yang besar, Anda juga harus menemukan penjual saham dengan volume Video Pilihan di Bawah IniSejumlah perusahaan teknologi Desember ini melakukan penjualan saham perdana IPO di Wall Street, termasuk jasa antar pesanan restoran DoorDash dan rental kamar Airbnb. Masing-masing terdampak oleh pemberlakuan PSBB, dan pemasukannya bahkan terangka...

Halini tidak salah. Tapi di pasar saham itu tidak ada yang absolut. Masalahnya, anda tidak akan pernah tahu pasti apakah harga saham akan dinaikkan ketika bid tebal, atau sebaliknya jika tiba-tiba saja banyak pelaku pasar yang ingin menjual saham dalam jumlah besar. Saya berikan satu contoh. Perhatikan bid-offer saham dibawah ini. Analisa Bid Offer Saham adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum membeli saham, selain itu analisa bid offer saham juga berguna untuk melihat tingkat likuiditas dari saham itu sendiri. Artinya, seberapa sering sih saham tersebut diperdagangkan? Sebab hal ini nantinya akan sangat memengaruhi kenyamanan saat melakukan transaksi di pasar saham seperti apa yang dikatakan likuid dan sebaliknya? Mari simak penjelasannya di artikel Likuiditas Penting?Katakanlah kamu beli barang koleksi untuk dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi tapi ternyata nggak kunjung laku karena nggak ada yang minat. Nah, kalau sudah begini nggak menutup kemungkinan bakal jadi boncos sendiri, betul? Untuk memastikan barangnya laku, kamu harus pilih yang sekiranya paling banyak diincar oleh orang lain agar mudah dijual dan kamu pun bisa menikmati halnya ketika ingin berinvestasi saham. Yang namanya investasi, tujuannya tentu untuk meraup keuntungan dari kenaikan harga. Caranya dengan menjual saham tersebut ketika harganya sudah naik tinggi atau jika target keuntungan sudah yang likuid adalah saham yang ramai diperdagangkan. Karena banyak yang jual dan beli, jadinya investor akan lebih mudah saat hendak melakukan transaksi. Kalau mau dilepas pun sahamnya akan terjual dengan lebih mudah dan cepat selama harga yang dipasang nggak terlalu untuk investor yang tertarik beli nggak perlu menunggu dalam waktu yang lama dan bisa segera mendapatkan saham jika ternyata sahamnya kurang likuid, bisa jadi bakal lebih sulit untuk dibeli maupun juga GARP Investing Strategi Investasi Saham Ala Peter LynchKaitannya dengan Bid dan OfferBid dan offer itu apa sih? Bid adalah harga permintaan saham yang ditentukan oleh pihak buyer. Sedangkan offer adalah harga penawaran saham yang ditentukan oleh pihak menandakan seberapa besar minat pasar untuk melakukan perdagangan pada saham tersebut, baik jual maupun beli. Maka dari itu, bid dan offer jadi salah satu indikator penentu apakah suatu saham itu likuid atau justru kurang tentang bid dan offer dapat dibaca di artikel berikut juga Bid dan Offer di Pasar Saham, Apa Maksudnya?Cara Melihat Likuiditas dari Bid dan OfferSetelah baca penjelasan di poin sebelumnya mungkin kamu jadi ingin beli saham yang bid dan offer-nya besar alias likuid biar mudah waktu diperjualbelikan. Tapi gimana cara mengetahui tingkat likuiditas dari bid dan offer?Bid dan offer bisa dilihat melalui platform maupun aplikasi saham yang biasanya terletak di bagian menu order book. Selain harga saham, jumlah lot yang ingin dibeli/dijual juga akan muncul di dalam kolom bid offer. Kedua komponen ini selanjutnya menjadi patokan perhitungan tingkat likuiditas saham. Berikut adalah = Jumlah rata-rata lot x harga x 100 lembar min. pembelian 1 lotCukup menggunakan satu lantai harga saja untuk melihat likuiditasnya. Kalau angka bid atau offer ada di rentang 500 juta – 1 miliar, maka likuiditasnya bisa dibilang tergolong kasusRata-rata lot = harga = x 500 x 100 = 1,850 miliar, artinya likuiditas cukup gimana kalau setelah dihitung ternyata saham incaran tergolong kurang likuid? Keputusan investasi semua kembali ke preferensi masing-masing. Sah-sah saja kalau mau tetap dibeli sahamnya. Namun mengingat likuiditasnya kurang bagus, lebih baik masuk menggunakan modal kecil. Karena terlalu riskan kalau modalnya terlalu juga Cara Membaca Bid-Offer OrderbookItu tadi cara Analisa Bid Offer Saham Untuk Mengetahui Likuiditas Saham. Jika kamu tertarik untuk belajar saham lebih jauh, yuk upgrade jadi VIP member untuk menikmati semua fitur menjadi VIP member, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir di sini untuk upgrade menjadi VIP member saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin
Dalamhal ini, jika jumlah volume saham yang ingin dijual (Offer) melonjak hingga jauh lebih tinggi dibandingkan volume saham yang ingin dibeli (Bid), maka ada kemungkinan harga saham akan menurun. Akan tetapi, apabila yang terjadi adalah sebaliknya (volume Bid melonjak) maka itu kemungkinan besar bukan tanda-tanda harga saham akan naik, karena
Setelah kamu membuka akun saham, pastinya login ke aplikasi sekuritas untuk melakukan transaksi beli ataupun jual. Ternyata ada antrian harga dan posisinya ada yang merah kuning hijau. Maksudnya apa? Bedanya juga apa? Kali ini mimin akan bahas pengertian bid dan offer saham. Pada artikel pengertian bid dan offer saham kali ini, mimin akan lebih fokus ke cara membaca dan mekanismenya. Simak baik-baik ya. Apa itu bid dan offer? Bid dan offer merupakan istilah untuk melakukan transaksi saham yang berlangsung di bursa. Bid adalah penawaran beli, minat beli, atau antrian beli. Kalau kamu ingin melakukan pembelian dengan cara mengantri maka harga yang kamu pilih berada pada posisi bid. Offer adalah penawaran jual, minat jual, atau antrian jual. Kalau bid untuk mengantri beli, sebaliknya kalau kamu ingin menjual saham dengan cara mengantri maka harga saham yang dapat kamu pilih berada pada posisi offer. Mekanisme Biar lebih mudah dipahami, contoh bid offer saham seperti di atas. Terdapat beberapa harga saham, jumlah antrian, dan frekuensi antrian. Tampilan bid dan offer dipisah menjadi dua sisi, yaitu kanan dan kiri atau atas dan bawah. Kiri untuk posisi bid dan kanan untuk posisi offer. Harga saat ini yang sedang diperdagangkan disebut dengan last price, ditandai dengan kontak warna hijau. Last price dapat berubah-ubah posisinya antara kanan atau kiri, namun masih diposisi teratas. Harga antrian pada bid dan offer dapat bergerak tergantung permintaan dan penawarannya. Kalau banyak yang membeli tanpa melakukan antrian atau disebut hajar kanan haka maka harga diposisi offer berpindah ke posisi bid. Harga 1225 masih berada di offer ask dengan jumlah antrian 5612, apabila antrian diharga 1225 telah habis terjual maka yang sebelumnya diposisi offer akan berpindah ke bid menggeser harga 1220. Sebaliknya harga bid pun dapat berpindah ke offer apabila banyak yang langsung menjual diharga bid atau biasa disebut hajar kiri haki. Harga 1220 masih berada di bid dengan antrian 3411, jika telah terbeli semua maka harga yang sebelumnya berada di bid akan berpindah ke offer menggeser harga 1225. Bid dan offer mencerminkan seberapa besar permintaan dan penawaran pada saham tersebut. Semakin banyak permintaan maka harga akan semakin naik, begitu pula dengan pernawaran jika banyak yang menawarkan maka harga cenderung turun. Dapat juga kamu gunakan untuk mengetahui apakah saham tersebut banyak peminatnya atau tidak. Aku kasih sedikit ilmu cara membaca bid dan offer untuk trading ya Ada dua sisi yaitu bid dan offer. Ketika banyak antrian di posisi bid dan jumlahnya lebih besar daripada offernya, ada kemungkinan saham tersebut akan dinaikkan atau harga sahamnya sedang dijaga. Namun perlu hati-hati jika jumlah bid besar tapi sangat rapi, contoh jumlah bid 5 teratas sama-sama berjumlah sekitar 100rb bebas jumlahnya, tapi sangat rapi dan hampir berdekatan. Bisa jadi itu hanya bid palsu agar kamu terjebak untuk membeli saham. Sedangkan untuk offer dengan jumlah antrian banyak ada kemungkinan harga akan turun atau harga tertahan jangan sampai naik dulu. Sama halnya dengan bid, offer juga dapat dipalsukan. Offer yang tipis atau sedikit antrian memberi kesan kalau yang jual sedikit, jadi sangat mungkin harga untuk tarik naik. Tunggu dulu, bisa aja itu pancingan untuk kamu agar langsung haka dan ternyata harganya dibanting turun. Kejadian bid dan offer seperti ini lebih sering terjadi di saham gorengan atau berfluktuasi sangat tinggi. Jadi aku sarankan kalau belum terbiasa membaca bid dan offer hindari beli saham gorengan atau teknik scalping. Oke, sekian ya semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih sudah membaca. Sekian artikelnya, semoga bermanfaat ya. Gabung channel telegram kelassaham
Liputan6com, Jakarta - Investasi di pasar modal kini makin popular. Hingga Mei 2021, jumlah investor pasar modal mencapai 5,32 juta dari periode 2020 sebesar 3,88 juta. Di saham, tercatat jumlah investor C-Best mencapai 2,40 juta hingga Mei 2021 atau naik 41,82 persen dari periode 2020 sebesar 1,69 juta. Bagi Anda yang baru masuk investasi saham mungkin menemui sejumlah istilah yang masih
Beberapa waktu lalu, pernah ada seorang rekan trader bertanya ke saya "Pak Heze, bagaimana cara membeli saham berdasarkan bid-offer?" Apakah strategi ini efektif untuk membaca saham yang naik dalam jangka pendek?" Analisa bid offer dalam trading disebut dengan analisa TAPE READING. Analisa bid offer berarti anda melakukan analisa saham dengan melihat kekuatan permintaan dan penawaran suatu saham, dengan melihat antrian bid dan offer saham tersebut pada saat jam Bursa berjalan. Bid di pasar saham mengacu pada permintaan beli. Sedangkan offer mengacu pada penawaran jual. Jadi secara sederhana, analisa bid offer adalah analisa yang dilakukan dengan membeli saham kalau bid saat itu jauh lebih kuat / dominan dibandingkan offer. Sedangkan jual saham dilakukan jika offer terlihat sudah mulai dominan dibandingkan bid, sehingga harga saham ada indikasi turun, karena ketika penawaran jual mulai banyak, maka harga saham bisa dibawa turun lebih mudah dalam jangka pendek. Contoh bid offer saham real time Namun, apakah praktiknya semudah itu? Untuk bisa membeli saham berdasarkan bid offer, tentu saja anda harus paham cara mempraktikan analisa tape reading. Nah, contoh cara melakukan analisa bid offer saham, bisa anda baca-baca pos saya disini Anda bisa baca-baca contoh sederhana analisa bid offer saham di pos2 saya tersebut. Tetapi tidak bijaksana jika anda hanya melakukan analisa saham cuma melihat bid-offernya saja. Baca juga Membeli Saham Hanya dengan Analisa Bid Offer. Hal ini karena analisa tape reading tidak bisa menjadi benchmark utama untuk analisa saham anda. Pergerakan pada bid-offer bisa saja menipu anda. Misalnya, yang awalnya bid terlihat banyak, tiba2 hilang. Bid-offer bisa jadi hanyalah "tempelan" bandar untuk mengecoh anda. Analisa tape reading menjadi sangat efektif untuk mencari saham2 naik dalam jangka pendek, apabila anda mempraktikan dan kombinasikan dengan analisa teknikal, karena analisa teknikal tetaplah analisa utama untuk trading. Seperti apa analisa teknikal dan analisa tape reading untuk trading jangka pendek? Dan bagaimana cara membaca momentum untuk analisa tape reading? Anda bisa baca strategi2nya disini Ebook Intraday & One Day Trading Saham. Jadi kesimpulannya, analisa bid offer / analisa tape reading bisa digunakan secara efektif untuk memilih saham. Namun dalam praktiknya, anda tetap harus melakukan analisa teknikal lebih dulu sebelum melakukan analisa bid-offernya. Dan satu hal lagi, analisa bid-offer ini hanya berlaku atau bisa anda lakukan selama jam trading berlangsung. Kalau market sudah tutup, maka tentu anda tidak bisa melakukan analisa bid offer, karena sudah tidak ada pergerakan saham. Berbeda dengan analisa grafik, yang tetap anda bisa analisa pergerakan historisnya. Oleh karena itu, analisa bid-offer saham lebih cocok untuk trading harian atau trading jangka pendek sampai 3 hari.
5KdG.
  • ytc07qo2lx.pages.dev/370
  • ytc07qo2lx.pages.dev/127
  • ytc07qo2lx.pages.dev/311
  • ytc07qo2lx.pages.dev/394
  • ytc07qo2lx.pages.dev/343
  • ytc07qo2lx.pages.dev/203
  • ytc07qo2lx.pages.dev/342
  • ytc07qo2lx.pages.dev/80
  • ytc07qo2lx.pages.dev/240
  • jika bid lebih besar dari offer saham