OlehPaket Internet Diposting pada 28/08/2021. Mengapa kita dianjurkan untuk berkompetisi dalam kebaikan. Ada banyak alasan mengapa kita harus berusaha untuk kebaikan. Dan untuk ini kami katakan bahwa jika dilakukan dengan baik kita akan mendapatkan banyak manfaat. Keuntungan pertama kita adalah kita terhindar dari perbuatan salah dan amoralitas.
Menjelang hari pencoblosan, di media sosial banyak sekali berseliweran pernyataan-pernyataan bernada nyinyir antara satu pendukung dengan pendukung lainnya. Meski mengutarakan pendapat itu merupakan hak prerogatif seseorang, bukan berarti mereka dengan bebas membabat habis nilai-nilai persatuan dan kebaikan. Tak hanya di dunia maya, prinsip persatuan dan kebaikan semestinya diterapkan pada kehidupan sehari-hari di dunia nyata. Merupakan ajaran dari agama manapun, melakukan kebaikan tentu saja akan berimbas pada kualitas hidup kita di bahwa hidup hanya sekadar persinggahan, berikut ini beberapa manfaat berbuat baik dalam berbagai sendi kehidupan, baik di dunia maya lebih-lebih di dunia nyata. Simak baik-baik ya?1. Kamu akan mendapatkan kebahagiaan sudah menjadi rumus kehidupan, melakukan perbuatan baik dalam hal apapun tentu saja akan mendatangkan kebahagiaan hakiki bagi pelakunya. Ketika orang lain merasa senang dengan kebaikanmu, maka kebahagiaan tersebut akan kembali kepadamu dengan kadar yang lebih banyak. Kebahagiaan sejati akan senantiasa hadir dalam kehidupanmu ketika kebaikan sudah menjadi kebiasaan dan berakar kuat dalam Ketenangan dan kenyamanan dalam menjalani mendapatkan kebahagiaan sejati, batin kamu juga tentu saja akan merasa lebih tenang dan nyaman dalam menjalani rutinitas harian dalam kehidupan. Rasa nyaman dan ketenangan tersebut akan berbanding lurus dengan kebaikan-kebaikan yang kamu lakukan. Semakin sering kamu berbuat baik, maka kebahagiaan dan ketenangan hidup akan senantiasa hadir dalam Kamu akan terbebas dari pikiran-pikiran selanjutnya saat kamu menjadikan perbuatan baik sebagai kebiasaan adalah tentu saja kamu akan terbebas dari pikiran-pikiran negatif. Meski dalam perjalanannya ada banyak masalah yang menghampiri, selama pikiran kamu tetap positif, masalah sebesar apapun akan terasa ringan ketika kebaikan sudah menjadi prioritas utama dalam kehidupanmu. Baca Juga Stop Bersedih, Renungkan 4 Hal Ini Agar Kamu Bisa Hidup Bahagia 4. Kamu bisa menginspirasi orang banyak untuk berbuat kebaikan kamu berbuat kebaikan, akan ada banyak orang yang sejatinya terinspirasi dengan kebaikanmu. Satu kebaikan yang kamu perbuat hari ini, akan bercabang menjadi kebaikan-kebaikan lain di masa depan. Dan dari satu kebaikan tersebut, kamu sejatinya memiliki sumbangsih merubah dunia menjadi lebih Kamu semakin tahu apa hakikat dan tujuan hidup selalu ya, usia kita semakin hari terus berkurang dari detik ke detik, tahun ke tahun. Kita semakin faham bahwa kita tidak akan selamanya hidup di dunia dan sudah pasti akan kembali kepada-Nya. Orang yang selalu berbuat kebaikan tentu saja faham dan mengerti apa hakikat dan tujuan kehidupan Nama kamu akan selalu dikenang sebagai orang raga kamu sudah tiada, nama kamu akan selalu dikenang sebagai orang baik karena semasa hidup selalu berbuat kebaikan. Nama kamu akan disebut-sebut oleh generasi-generasi selanjutnya dan dijadikan panutan kebaikan bagi banyak orang. Jika tidak berbuat baik, masa kamu mau dikenal abadi sebagai orang jahat yang selalu berbuat kerusakan di dunia?Jadi mulai hari ini, stop tebar kebencian dan ganti dengan prinsip persatuan dan kebaikan ya? Baca Juga Sebar Kebaikan, Ini 5 Cara Simpel Jadi Moodbooster Bagi Orang Lain IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

ApalagiAllah l telah memerintahkan dalam kitab-Nya yang mulia: "Maka berlomba-lombalah kalian kepada amalan-amalan kebaikan." (al-Baqarah: 148) "Bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada surga yang seluas langit-langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." (Ali Imran: 133) Ajakan berlomba kepada

وَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم “كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ .” أَخْرَجَهُ الْبُخارِيُّ. Dari Jabir RA, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Seluruh perbuatan baik merupakan sedekah.”[1] Diksi ma’ruf yang digunakan dalam sabda Rasulullah ﷺ pada hadis ini adalah lawan dari munkar. Arti dari ma’ruf adalah kebaikan yang sesuai dengan prinsip ajaran Islam. Sedangkan kata kullu yang mendahuluinya bermakna seluruh atau semua. Maka gabungan antara keduanya menunjukkan keumuman seluruh kebaikan. Hadis ini menjelaskan bahwasanya sedekah di mata syariat bukan hanya terbatas pada harta, tetapi seluruh perbuatan baik segala bentuk kebajikan juga merupakan sedekah. Kebaikan apapun juga, entah kebaikan yang berkaitan dengan diri sendiri maupun kebaikan yang berkaitan dengan orang lain. Asal ia merupakan kebaikan maka ia pun merupakan sedekah. Telah datang pula dalam hadis-hadis yang lain dimana Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwasanya seluruh kebaikan secara rinci juga merupakan sedekah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda, فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ “Setiap tasbih merupakan sedekah. Setiap tahmid mengucapan alhamdulillāh juga merupakan sedekah. Setiap tahlil mengucapkan lā ilāha illa Allah merupakan sedekah. Setiap takbir mengucapkan Allahu akbar juga bersedekah. Menyeru orang lain untuk melakukan kebaikan juga sedekah. Dan mencegah orang lain nahi mungkar dari perbuatan kemungkaran juga termasuk.”[2] Tashbih, tahmid, tahlil dan takbir adalah perbuatan yang kaitannya antara seorang hamba dengan Allah. Mengagungkan Allah termasuk sedekah. Maka yang dimaksud di sini adalah bersedekah kepada dirinya sendiri. Adapun yang berkaitan dengan orang lain, seperti amar makruf adalah sedekah untuk orang lain. Menyuruh orang lain untuk melakukan kebaikan berarti dia sedang bersedekah kepadanya. Bahkan Rasulullah ﷺ menyebutkan perkara yang dianggap oleh para sahabat sebagai perkara duniawi semata ternyata juga mengandung pahala sedekah. Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda, وَفِـيْ بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ “Engkau menggauli istrimu juga termasuk sedekah.” [3] Jadi, menyenangkan hati istri dengan beberharapubungan dengan istri dinilai sedekah menurut kacamata syariat. Rasulullah ﷺ juga menyebutkan, تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَة “Demikian juga jika ada dua orang datang kemudian menjadikan engkau sebagai hakim pengambil keputusan jika engkau berbuat adil kepada keduanya maka berarti engkau telah bersedekah.” وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ “Demikian juga jika engkau membantu seseorang menaiki hewan tunggangannya atau engkau mengangkatkan barangnya di atas tunggangannya ini juga merupakan sedekah.” [4] Dari hadis-hadis di atas kita mengetahui bahwa sedekah tidak mesti dengan uang/harta. Membantu orang lain seperti mengangkatkan barang bawaannya, meletakkannya di atas tunggangannya atau di atas mobilnya juga merupakan bentuk sedekah, yaitu sedekah dengan tenaga. Dalam hadis yang lain Rasulullah ﷺ menyebutkan, وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ “Dan berkata-kata yang baik merupakan sedekah.”[5] Seseorang menahan dirinya dari perkataan buruk dan berusaha berbicara dengan perkataan yang baik dikatakan telah bersedekah. Jika sedang berbicara dengan saudaranya, orang tuanya, istrinya, atau yang lainnya, ia berusaha memilih kata-kata yang baik. Ketika seseorang berusaha memilih kata-kata yang baik dalam berbicara, sesungguhnya dia sedang bersedekah. Semua hadis-hadis di atas menunjukkan bahwasanya seluruh bentuk kebaikan merupakan sedekah dan tidak terbatas dengan harta saja. Hal ini juga menunjukkan bahwa sedekah tidak hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kaya saja. Orang-orang miskin pun bisa bersedekah. Allah membuka cara sedekah yang bermacam-macam, tidak mesti dengan harta. Sebagian ulama mengatakan bahwa hal ini merupakan bentuk kasih sayang Allah ﷻ, yaitu Dia menjadikan ibadah itu bermacam-macam. Hal ini tentu akan dirasa mudah oleh setiap hamba. Bagi mereka yang memiliki kelapangan harta, maka bersedekahlah dengan hartanya. Bagi yang bisa bersedekah dengan tenaganya, maka bersedekahlah dengan tenaganya. Demikian pula seseorang dapat bersedekah dengan pikirannya, idenya, atau bahkan dengan senyumnya. Bahkan jika seseorang tidak memiliki semua kemampuan itu dan ditakdirkan oleh Allah hanya bisa tinggal di dalam rumahnya sendiri, ia pun masih bisa bersedekah dengan tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan dzikir-dzikir lainnya. Namun hal ini sekaligus juga merupakan ujian bagi hamba apakah ia berusaha memasuki sebanyak-banyaknya pintu-pintu kebaikan atau tetap lalai meskipun pintu-pintu kebaikan itu dibuka dalam bentuk yang bermacam-macam. Oleh karena keutamaan dari Allah itu, hendaknya kita bisa memanfaatkan pintu-pintu sedekah dan pintu-pintu kebaikan yang banyak itu. Jika kita bisa memasuki banyak pintu-pintu kebaikan tersebut, maka itulah yang terbaik. Namun jika kita tidak bisa masuk ke seluruh pintu-pintu kebaikan yang disediakan Allah, maka hendaknya kita masuk ke pintu kebaikan yang dimudahkan Allah ﷻ bagi kita. Footnote __________ [1] HR. Bukhari no. 6021 [2] HR. Muslim no. 720 [3] HR. Muslim no. 1506 [4] HR. Bukhari no. dan Muslim no. [5] HR. Bukhari no. dan Muslim no.
Halaqah22: Landasan Pertama Ma'rifatullah Bagian 10 Dalil Ibadah Isti'adzah. ودليل الاستعاذة قوله تعالى: {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ}، و {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ} Yang dimaksud dengan Isti'adzah adalah memohon perlindungan.
Jakarta - Berlomba-lomba dalam kebaikan atau dalam bahasa Arab disebut Fastabiqul khairat merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Amalan inilah yang akan memberatkan timbangan kebaikan kelak di khairat termasuk salah satu ciri dari orang yang beriman. Dikutip dari buku Sunah-sunah Kecil Berpahala Besar oleh Muhammad Safrodin, orang-orang yang beriman terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu golongan orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan, orang yang sedang muqtasidun, dan orang yang menganiaya diri sendiri zhalimu linafsihi.Perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 148. Allah SWT berfirmanوَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ - ١٤٨Artinya "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." Al Baqarah 148Dalam Syarah Hadits Arbain Imam An-Nawawi dijelaskan, berlomba-lomba dalam menambah amal shalih ini merupakan sesuatu yang disyariatkan dan dianjurkan bagi setiap muslim. Berdasarkan riwayat Abu Dzar RA, pada zaman Rasulullah SAW, sempat terjadi persaingan di antara umat Islam dalam melakukan kebaikan. Namun, Rasulullah SAW tampak menyikapinya dengan sangat orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin dan sebagian Anshar dengan kondisi yang sama merasa bahwa kemampuan untuk melakukan dan memperbanyak kebaikan mereka sangat terbatas karena tidak memiliki harta untuk lalu bertanya kepada Rasulullah SAW untuk mendapatkan jalan keluar. Nabi SAW paham betul ambisi dan kerinduan kaumnya itu untuk mencapai derajat tinggi di sisi Allah SWT, beliau lalu mengobati jiwa mereka dengan memperlihatkan begitu luasnya pintu-pintu SAW menjelaskan bahwa terdapat amal-amal lain yang pahalanya sama dengan orang bersedekah. Setiap orang memiliki keutamaan sesuai dengan kemampuannya. Sebagaimana firman-Nya "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." QS. Al Baqarah 286Perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan tertuang jelas dalam Al Quran. Berikut dalil yang menjelaskan tentang perintah serta balasan bagi orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk mendapatkan ampunan Allah SWT1. Surat Al Baqarah Ayat 148وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ - ١٤٨Artinya "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." Al Baqarah 1482. Surat Al Maidah Ayat 48وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ - ٤٨Artinya "Dan Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan," QS. Al Maidah 483. Surat Al Hadid Ayat 21سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ - ٢١Artinya "Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." QS. Al Hadid 21 4. Surat Al Muthaffifin Ayat 22-26اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ - ٢٢ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ - ٢٣ تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ - ٢٤ يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ - ٢٥ خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُوْنَۗ - ٢٦Artinya "Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan,mereka duduk di atas dipan-dipan melepas dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh diberi minum dari khamar murni tidak memabukkan yang tempatnya masih dilak disegel,laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." QS. Al Muthaffifin 22-26Fastabiqul khairat dapat mendatangkan sikap istiqomah dan menumbuhkan akhlak mulia bagi setiap muslim. Simak Video "Cuaca Makkah Panas, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji Indonesia" [GambasVideo 20detik] kri/erd
Sakinguniversalnya, seorang novelis sekaligus pengajar berkebangsaan Amerika Serikat, Mark Twain, bahkan pernah berkata, "kebaikan adalah bahasa yang bisa didengar si tuli dan bisa dilihat si buta." Berbuat baik sendiri dinilai menjadi landasan bagi seseorang untuk mengetahui bagaimana caranya berbuat dan bersikap dengan baik dan benar.

Oleh SIGIT INDRIJONOOLEH SIGIT INDRIJONO “Dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” QS al-Qashash [28] 77. Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan perintah untuk hal yang juga dilakukan oleh-Nya, hal ini menunjukkan keutamaan berbuat baik. Kita menaati perintah-Nya tersebut dengan berbuat baik. Tidak karena yang lain, melainkan ikhlas karena Allah SWT. Bisa saja seseorang berbuat baik kepada orang lain dengan menjadikannya sebagai utang budi, konsekuensinya mengharap pengakuan dan balasan. Kita tidak perlu menghitung-hitung kebaikan kepada orang lain, akan lebih baik bisa melupakannya. Hendaknya kita terus berbuat baik kepada orang lain dan tidak merisaukan meskipun orang tersebut tidak peduli. Keinginan agar banyak orang mengetahui dan mendengar kebaikan tersebut juga harus dihindari, merupakan riya karena mengesampingkan ikhlas dalam beramal. Berbuat baik merupakan akhlak mulia yang bisa diwujudkan pada berbagai hal, seperti memberikan pertolongan, menasihati untuk kebaikan, berbagi ilmu, atau memperlakukan dengan baik, terutama untuk orang-orang terdekat, yaitu orang tua, suami, istri, anak, dan kerabat. Selanjutnya berbuat baik untuk lingkup yang lebih luas, seperti dengan tetangga, di tempat kerja, dan dengan semua orang yang kita berinteraksi dengan mereka dalam kehidupan sehari-hari. "Dan berbuat baiklah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik." QS al-Baqarah [2] 195. "Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." QS al-A'raf [7] 56. “Dan barang siapa mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan kebaikan baginya.” QS asy-Syura [42] 23. Ayat-ayat di atas menerangkan janji Allah SWT bagi orang-orang yang berbuat baik, yaitu dicintai-Nya, memperoleh rahmat-Nya dan tambahan kebaikan. Sehingga kita antusias untuk berbuat baik dengan ikhlas dan mengharap rida-Nya secara istiqamah. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa menolong saudaranya yang sedang dalam kebutuhan, maka Allah akan menolongnya dalam kebutuhannya." HR Bukhari dan Muslim. Beliau SAW juga bersabda, "Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun, walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan." HR Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadis di atas mendorong kita untuk selalu berusaha menolong orang lain dan juga untuk berbuat baik kepada orang lain tanpa meremehkan sedikit pun untuk hal-hal yang mudah dan kecil, seperti memperlihatkan wajah tersenyum. “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik surga dan tambahannya kenikmatan melihat Allah. "Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak pula dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” QS Yunus [10] 26. Ayat ini menerangkan tentang balasan pahala bagi orang-orang yang berbuat baik, pahala terbaik berupa surga dan tambahannya, yaitu kenikmatan melihat Allah SWT. Wallahu a'lam.

Semakinsering kamu berbuat baik, maka kebahagiaan dan ketenangan hidup akan senantiasa hadir dalam kehidupanmu. 3. Kamu akan terbebas dari pikiran-pikiran negatif
Berbuat kebaikan kepada orang lain ternyata membawa banyak dampak positif bagi orang lain dan diri sendiri. Dengan menghargai orang lain, bersikap baik ke siapa saja, membuat orang lain merasa bahagia, dan sebagainya, itu dapat berefek positif untuk banyak orang. Perlu kamu ketahui, bahwa orang yang paling mendapatkan efek positifnya adalah dirimu sendiri, baik memiliki efek yang sangat besar untuk menjaga kesehatan mental seseorang. Kamu menjadi orang yang lebih berempati, memiliki belas kasih, dan pastinya akan lebih pandai dalam hal bersyukur. Berbuat baik tak selalu dilakukan melalui memberikan materi saja, melainkan memberikan perhatian, membantu sesama melalui tenaga pun termasuk dalam berbuat paling besar yang akan kamu rasakan yaitu ketenangan dan kedamaian hati. Selain itu, tentu masih banyak lagi dampak positif lainnya. Secara lebih jelas, berikut lima manfaat yang akan kamu rasakan setelah berbuat kebaikan kepada orang Meningkatkan suasana bahagia dalam hati ilustrasi bahagia PiacquadioSudah banyak yang merasakan dan membuktikannya sendiri, bahwa dengan berbuat baik kepada orang lain itu mampu meningkatkan suasana bahagia dalam hatinya. Nah, bagi kamu yang sering merasa takut, cemas, khawatir, dan sebagainya, cobalah untuk mulai berbuat kebaikan, ya. Kemudian, rasakan dalam hati, pasti kamu menjadi lebih tenang dan ini juga berlaku bagi kamu yang sering merasakan stres disebabkan oleh banyak hal. Kamu bisa mengatasinya dengan mulai berbuat kebaikan kepada sesama. Cara ini ampuh banget mengalihkan fokusmu dari segala permasalahan yang dihadapi ke berbuat kebaikan. Stres pasti akan berkurang dan hidup bisa menjadi lebih Hubungan sosial menjadi lebih kuat ilustrasi pertemanan PlavalagunaJika kamu selama ini merasa kurang baik dalam hal berhubungan sosial, lakukanlah kebaikan-kebaikan kepada sesama. Cara ini juga mampu menguatkan hubungan sosial yang sebelumnya lemah. Mulailah berbuat baik kepada keluarga, teman-teman, orang-orang sekitar. Bahkan, lakukanlah juga kepada orang yang gak kamu kamu bingung bagaimana caranya, mudah sekali, kok. Mulailah dari hal-hal yang mendasar dan paling sederhana dulu seperti, tersenyum, menyapa orang lain, atau mengucapkan terima kasih saat mendapatkan pertolongan dari mereka. Bahkan sekecil apa pun jenis bantuan atau pertolongan yang orang lain berikan kepadamu, tetaplah mengucapkan terima kasih sebagai bentuk menghargai ketulusan Kesehatan fisik dan mentalmu akan semakin baik ilustrasi berenergi positif sepanjang hari PiacquadioSalah satu dampak terbesar dari melakukan kebaikan kepada orang lain bagi diri sendiri yaitu mampu meningkatkan kesehatan fisik dan mental menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Berbuat baik memang dapat meringankan beban orang lain, namun sebenarnya dirimu sendirilah yang paling tertolong dalam hal kamu berbuat kebaikan, maka dirimu akan mendapatkan energi positif dan menyebar ke seluruh bagian tubuhmu, termasuk ke suasana hati juga, lho. Jelas hal ini dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mentalmu. Saat suasana hati bahagia karena bisa memberikan kebaikan kepada orang lain, maka berbagai hal baik pun akan kamu terima dan sangat berdampak kepada kesehatanmu sendiri. Baca Juga 5 Cara Sederhana Tebarkan Kebaikan via Online, Cobain, yuk! 4. Menjadikanmu gak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif ilustrasi orang berpendirian kuat AsmussenSeseorang yang mampu berbuat kebaikan kepada orang lain, pasti memiliki keteguhan hati yang kuat. Sehingga, hal tersebut mampu menghindarkanmu dari berbagai pengaruh negatif yang ada. Berbuat kebaikan selain akan membuatmu lebih tenang dan damai, tentunya juga dapat menjauhkanmu dari berbagai hal yang selalu berbuat kebaikan biasanya memiliki cara pandang dalam melihat suatu permasalahan dengan bijak. Dia gak akan mudah terpengaruh oleh hal negatif. Jika sedang tertimpa masalah, dia akan melihat permasalahan yang terjadi sebagai sebuah pembelajaran kehidupan. Jadi, jika kamu mampu berbuat kebaikan, maka kamu gak akan terjebak dalam hal-hal negatif. Kamu akan berusaha merasa nyaman dengan segala situasi dan Menjadikanmu lebih bisa menyayangi diri sendiri ilustrasi menyayangi diri sendiri ReedDengan memberikan banyak kebaikan kepada orang lain, itu juga akan memberikan banyak hal baik kepada diri sendiri. Selama kamu mengetahui bagaimana caranya berbuat baik kepada orang lain dengan bijak, maka kamu pun akan mengerti bagaimana caranya berbuat baik kepada diri sendiri. Dengan demikian kamu akan menjadi lebih mudah menyayangi diri karena itu, jangan ragu untuk memberikan kebaikan kepada sesama, ya. Karena dari situ kamu akan belajar juga tentang bagaimana caranya berbuat atau bersikap baik kepada diri sendiri. Dengan membantu orang lain, mereka akan menyayangimu dan di saat bersamaan, kamu pun akan semakin menyayangi dirimu kelima manfaat berbuat kebaikan kepada orang lain. Setelah membaca dampak berbuat baik di atas, apa yang bisa kamu simpulkan? Salah satunya adalah kamu menjadi lebih peka terhadap lingkungan dan diri sendiri. Jadi, masihkah kamu ragu untuk berbuat baik? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Makateruslah berbuat kebaikan. Tentu dengan niat tulus, tanpa mengharap imbalan. Tentu dengan landasan keikhlasan, tanpa kebaikan itu disebut-sebutkan. Segera lakukan kebaikan mulai sekarang. Karena banyak orang yang menunggu kebaikan yang kamu lakukan. Pada akhirnya, semoga kita semua selalu diistiqomahkan dalam berbuat kebaikan.
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, حفظه لله تعالى 📗 Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah ============================ بسم اللّه الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه Halaqah yang ke-25 dari Silsilah Ilmiyyah Penjelasan Kitāb Al Ushūlu AtsTsalātsah wa Adillatuhā 3 Landasan utama dan dalīl-dalīlnya yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb bin Sulaimān At Tamimi rahimahullāh. • MENGENAL ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA’ĀLA Beliau mengatakan ودليل النّذر قوله تعالى {یُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَیَخَافُونَ یَوۡمࣰا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِیرࣰا} • Dalīl Nadzar النّذر Dalīl bahwasanya nadzar adalah termasuk ibadah adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla یُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَیَخَافُونَ یَوۡمࣰا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِیرࣰا “Mereka menyempurnakan nadzarnya dan takut pada sebuah hari dimana شرّه kejelekan pada hari tersebut menyebar” QS. Al-Insān7 Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuji didalam ayat ini, orang-orang beriman yang mereka menyempurnakan nadzarnya. Mereka menyempurnakan nadzar dan takut apabila tidak menyempurnakan nadzar akan ditimpa kejelekan dihari kiamat. Menunjukkan bahwasanya menyempurnakan nadzar adalah perkara yang dicintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, karena di dalam ayat ini Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuji orang-orang yang menunaikan nadzarnya maksudnya nadzar untuk berbuat taat. Seseorang bernadzar untuk melakukan umrah melakukan shadaqāh misalnya, √ Menyempurnakan nadzar adalah ketaatan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. √ Dicintai dan di ridhāi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. √ Wajib seseorang untuk menyempurnakan nadzar. مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ “Barangsiapa menadzar untuk mentaati Allāh, maka hendaklah dia mentaati Allāh Subhānahu wa Ta’āla” Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6696 Dan para ulamā menyebutkan bahwasanya nadzar atau memulai nadzar hukumnya adalah makruh, dan apabila seseorang sudah terlanjur bernadzar, maka dia wajib untuk menunaikan nadzarnya tersebut. ⇛ Memulai nadzar adalah makruh dibenci di dalam syar’iat Berdasarkan hadīts Nabi shallallāhu alayhi wa sallam إِنَّهُ لاَ يَأْتِي بِخَيْرٍ وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ “Sesungguhnya nadzar ini tidak mendatangkan kebaikan akan tetapi nadzar ini keluar dari orang yang bakhil.” Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1639 Kenapa demikian? Karena orang yang bernadzar misalnya mengatakan, “Yā Allāh, seandainya aku lulus ujian, maka aku akan berpuasa tiga hari atau aku akan berpuasa senin kamis bulan depan.” ⇛ Artinya apabila dia lulus ujian, maka dia akan berpuasa tetapi kalau dia tidak lulus ujian maka dia tidak berpuasa. Dia tidak melakukan ketaatan tersebut kecuali apabila hajatnya dipenuhi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan ini adalah orang yang bakhil didalam ibadahnya. Dan nasehat kita, jangan sampai kita bermudah-mudah untuk bernadzar, karena belum tentu apabila hajat kita terpenuhi, saat itu kita mampu untuk melakukan nadzar tersebut. Terkadang seseorang sakit, terkadang dia memiliki kesibukan atau disana ada keadaan kondisi yang menjadikan dia tidak bisa menunaikan nadzarnya. Seseorang beribadah kepada Allāh dan berusaha taat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla tanpa harus bernadzar. ⇛Dan bernadzar disarankan tidak boleh di dalam kemaksiatan. Apabila seseorang bernadzar untuk berbuat maksiat, maka dia tidak boleh menunaikan nadzar tersebut. Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu alayhi wa sallam وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَ اَللَّهَ فَلَا يَعْصِهِ “Barangsiapa bernadzar untuk memaksiati Allāh, maka janganlah dia berbuat maksiat” Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6700 Karena ada sebagian orang bernadzar untuk berbuat maksiat, seandainya terpenuhi hajat tertentu maka dia akan berjudi atau akan berzina, atau akan melakukan ini dan itu. Kalau itu adalah kemaksiatan maka tidak boleh dia menunaikan nadzarnya. Kesimpulannya adalah ⇛Nadzar adalah ibadah, tidak boleh kita serahkan nadzar ini kepada selain Allāh. Bagaimana nadzar kepada selain Allāh? Seseorang bernadzar untuk wali yang sudah meninggal, “Seandainya aku begini dan begitu niscaya aku akan menyembelih untuk wali fulān atau aku akan melakukan ini untuk wali fulān”, maka ini adalah bernadzar untuk selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Dan ini hukumnya adalah syirik syirik besar yang membatalkan amalan, mengeluarkan seseorang dari Islām, dan apabila dia meninggal tanpa bertaubat kepada Allāh, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak akan mengampuni dosa itu. Dengan demikian kita sudah menyelesaikan poin yang pertama dari apa yang beliau ingin sampaikan yaitu tentang Ma’rifatullāh mengenal Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menolong kita untuk memahami agama Nya dan menolong kita untuk bisa mengamalkan apa yang kita ilmui. Wallāhu Ta’āla A’lam. وبالله التوفيق و الهداية والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته ________________________
Ketikakita mencermati pengertian ihsan dengan sempurna—seperti yang telah kita sebutkan sebelumnya, maka kita akan mendapatkan suatu kesimpulan bahwa ihsan memiliki dua sisi: Pertama, ihsan adalah kesempurnaan dalam beramal sambil menjaga keikhlasan dan jujur pada saat beramal. Ini adalah ihsan dalam tata cara (metode). Home Tips Selasa, 11 Agustus 2020 1041 WIB Share Bersedekah Sahijab – Islam memiliki Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan nyata bagi pengikutnya. Salah satu sifat utama Rasulullah Muhammad SAW adalah senantiasa berbuat kebaikan. Sebagai umatnya, maka selayaknya kita juga melakukan kebaikan seperti yang Rasulullah ajarkan. Berbuat baik yang Rasulullah ajarkan bukan tanpa dasar. Sebab, Allah SWT juga berfirman dalam Al Quranمَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِّنْهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “Barangsiapa datang dengan membawa kebaikan, maka dia akan mendapat pahala yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa datang dengan membawa kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan seimbang dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” Al-Qashas, ayat 84 Dalam ayat yang lain, Allah SWT juga mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik dan menolak kejahatan. Termasuk menolaknya dengan cara yang lebih تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik” Al Fussilat, ayat 34 Berita Terkait Siapa pun Bisa Berbuat Baik, tapi Jauhi Haram Itu Pilihan Apakah Minyak Zaitun Efektif untuk Atasi Rambut Kering? Begini Cara Menggunakannya Waspada! Ini 5 Bahaya Kerokan Jika Tidak Hati-hati 5 Kriteria Hewan Kurban yang Perlu Diperhatikan Sebelum Idul Adha Berbuat Baik kSd2eqO.
  • ytc07qo2lx.pages.dev/192
  • ytc07qo2lx.pages.dev/359
  • ytc07qo2lx.pages.dev/306
  • ytc07qo2lx.pages.dev/134
  • ytc07qo2lx.pages.dev/52
  • ytc07qo2lx.pages.dev/209
  • ytc07qo2lx.pages.dev/181
  • ytc07qo2lx.pages.dev/335
  • ytc07qo2lx.pages.dev/64
  • landasan pertama dalam berbuat kebaikan adalah